Jumat, 26 Agustus 2011

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.545.100 jiwa (2010).[4] Pertumbuhan Kalsel Sepanjang Tahun 2010 Mencapai 5,58 Persen.[5][6] Luas wilayah Kalimantan Selatan lebih kecil daripada luas wilayah Jawa Timur.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar.

[sunting] Kondisi dan sumber daya alam

[sunting] Geografi

Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.

[sunting] Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi.

[sunting] Sumber daya alam

[sunting] Kependudukan

[sunting] Suku bangsa

Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain:[7]
  1. Orang Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[8]
  2. Orang Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
  3. Orang Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
  4. Suku Bukit, di daerah Dayak Pitap, Haruyan Dayak, Loksado, Harakit, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang, Bangkalan Dayak
  5. Suku Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
  6. Suku Bakumpai, di daerah Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
  7. Suku Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak Balangan), Dayak Samihim
  8. Suku Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
  9. Suku Dusun Deyah, di kecamatan Muara Uya, Upau dan Gunung Riut
  10. Suku Lawangan, di desa Binjai, Dambung Raya
  11. Orang Madura Madurejo, di desa Madurejo, Mangkauk
  12. Orang Jawa Tamban, di desa Purwosari
  13. Orang Cina Parit, di daerah Pelaihari
  14. Suku Bajau, di daerah Semayap, Tanjung Batu
  15. Orang Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
  16. Suku Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa Barambai, Sari Utama), Suku Sunda, dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman Transmigrasi.
Delapan etnik terbanyak di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:[9]
Nomor↓ Suku Bangsa↓ Jumlah↓
1 Suku Banjar 2.271.586
2 Suku Jawa 391.030
3 Suku Bugis 73.037
4 Suku Madura 36.334
5 Suku Bukit (Dayak Meratus) 35.838
6 Suku Mandar 29.322
7 Suku Bakumpai 20.609
8 Suku Sunda 18.519
9 Suku-suku lainnya 99.165
Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
  1. Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
  2. Dayak (rumpun Ot Danum)
  3. Suku Dayak Bukit
  4. Suku Banjar (1526)
  5. Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan Suku Mandar
  6. Suku Jawa dan Suku Madura
  7. Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis Arab-Indonesia[10][11][12][13]
  8. Etnis Eropa (1860-1942), umumnya sudah kembali ke Eropa[14]

[sunting] Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, dan bahasa Bukit.

[sunting] Agama

Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Di samping itu juga ada yang beragama Kristen dan Kaharingan, khususnya di kawasan Pegunungan Meratus, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.

[sunting] Pemerintahan

Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Pada jalan raya di depannya terletak tugu batu 0 km Banjarmasin
Kantor Residen Belanda di Kampung Amerong (sekarang lokasi Kantor Gubernur Kalsel)
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

[sunting] Perwakilan

Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Sumatera Barat tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:

Kalimantan Selatan
—  Provinsi  —
Lambang Kalimantan Selatan
Lambang
Motto: Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing
(Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir)
Peta lokasi Kalimantan Selatan
Negara  Indonesia
Hari jadi 14 Agustus 1950
Ibu kota Banjarmasin
Koordinat 5º 20' - 1º 10' LS
114º 0' - 117º 40' BT
Pemerintahan
 - Gubernur Drs. H. Rudy Ariffin
 - DAU Rp. 504.876.152.000,- (2011)[1]
Luas
 - Total 36.985 km2
Populasi (2010)[2]
 - Total 3.626.119
 Kepadatan 98/km²
Demografi
 - Suku bangsa Banjar , Dayak ,Jawa , Bugis [3]
 - Agama Islam (96,80%), Protestan (2,85%), Katolik (1,81%), Hindu (0,95%), Buddha (0,17%)
 - Bahasa Bahasa Indonesia(id), Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy)
Zona waktu WITA
Kabupaten 11
Kota 2
Kecamatan 138
Desa/kelurahan 1.958
Lagu daerah Ampar-ampar Pisang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar